RESMIKAN 2 KAMPUNG TANGGUH DI DURENAN, BUPATI NUR ARIFIN AJARKAN ADAB BARU UNTUK MENJAGA KYAI
Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin didampingi
Kapolres Trenggalek dan Dandim 0806 meresmikan 2 Kampung Tangguh Semeru di
Kecamatan Durenan, Kamis (18/6). 2 Kampung tangguh yang diresmikan antara lain
Kampung Tangguh Desa Karanganom dan Kampung Tangguh Pondok Pesantren Anwarul
Haromain Desa Baruharjo.
Kepala Desa Karanganom, Muntingah menyampaikan bahwa semenjak
adanya wabah virus corona setidaknya terdapat 2 orang terkonfirmasi positif
covid-19 di desa tersebut. Namun dengan semangat gotong royong yang kompak dari
seluruh pihak, pasien positif yang saat ini telah sembuh kembali ke masyarakat
dan warga lain yang terdampak bisa tertangani dengan baik.
Sementara itu Kapolres Trenggalek AKBP Doni Satria Sembiring
di kesempatan yang sama mengajak masyarakat untuk terus mempunyai kesadaran
dalam menjaga kesehatan masing-masing dengan mematuhi protokol kesehatan yang
telah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat. Kapolres mengatakan ikatan jalinan
persaudaraan yang semakin erat dan saling membantu adalah salah satu bentuk
kontribusi terbaik dalam menanggulangi wabah virus corona.
Sedangkan Dandim 0806 Trenggalek, Letkol Inf. Dodik Novianto
mengharapkan kampung tangguh tidak hanya tangguh dalam menghadapi virus corona
saja. Akan tetapi juga tangguh dalam hal lain seperti penanggulangan bencana,
menjaga keamanan, maupun permasalahan lainnya. Di era new normal, Pamen TNI ini
mengajak masyarakat mulai membiasakan hidup lebih bersih dengan mematuhi
protokol kesehatan.
Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin turut menyampaikan
bahwa sebelum dilaunching menjadi Kampung Tangguh Semeru, Desa Karanganom sudah
tangguh. Terbukti dengan tidak adanya kluster lokal, meskipun ada kasus positif
namun bisa ditangani dengan baik.
Untuk itu Bupati meminta agar Desa Karanganom tetap tangguh,
terutama menghadapi era new normal. Mengingat dalam tantangan era new normal
kedepan mengharuskan tetap produktif namun tetap dengan mematuhi aturan
protokol kesehatan pencegahan virus corona.
"Saya minta warga masyarakat sadar bahwa new normal
harus disertai dengan kesadaran baru, dengan pakai masker, cuci tangan pakai
sabun, dan menjaga jarak," tutur Bupati Nur Arifin.
Lebih lanjut, saat meresmikan Kampung Tangguh Pondok
Pesantren Tangguh Anwarul Haromain menuturkan dalam menghadapi new normal,
santri harus mempunyai adab baru. Adab baru yang dimaksud bukanlah tidak
diperbolehkan untuk sungkem kepada Kyai, namun justru dengan cara disiplin
memakai masker, membiasakan hidup bersih, agar menghindarkan Kyai tertular dari
virus corona.
"Harapannya menghadapi new normal ini pesantren dan desa
tangguh melakukan kegiatan pembelajaran tanpa harus menciptakan kluster baru.
Protokolnya semua diterapkan, ada ruang isolasi, kemudian ada lumbung pangan
yang selalu siap," ungkap Bupati Arifin.
Semua santri yang dari luar diwajibkan isolasi dulu di ruang
yang sudah disediakan pondok pesantren, kemudian tidak dicampur dengan santri
yang sudah mukim. Sedangkan santri yang sudah mukim pembelajarannya diikuti
dengan menerapkan protokol kesehatan, cuci tangan pakai sabun, kemudian pakai
masker.
Pria yang akrab disapa Gus Ipin ini juga menegaskan bahwa
saat ini tidak ada alasan lagi seseorang tidak memakai masker dengan alasan
mahal, Bupati Arifin menyebut masker tidak harus beli namun bisa dibuat sendiri
dengan bahan bekas yang mudah dijumpai sehari-hari. Bapak tiga anak ini bahkan
mengajarkan langsung pada salah satu santri untuk membuat masker sederhana
menggunakan sarung tanpa harus dijahit yang bisa di aplikasikan sendiri oleh
para santri.
"Seperti biasa saya ajarkan adab santri yang baru,
santri kepada kyainya ini harus pakai masker, ya maka tidak ada alasan tidak
perlu pakai masker, sarung aja bisa dibikin masker sederhana tanpa harus
dijahit. Tadi saya kasih tutorialnya, biar para santri-santri biar tidak ada
alasan untuk tidak menghormati kyai nya, menjaga kyai nya dengan menggunakan
masker di era new normal ini," pungkasnya. Diskominfo Trenggalek