Simulasi Satlinmas Tanggap Bencana Ajarkan Langkah Pertama Tatkala Terjadi Bencana

berita

27 September 2018

10231
Simulasi Satlinmas Tanggap Bencana Ajarkan Langkah Pertama Tatkala Terjadi Bencana

Simulasi peran Satlinmas dan Masyarakat dalam rangka tanggap bencana yang berlangsung di Lapangan Karangsoko menyedot perhatian publik.  Sinergitas lintas sektor yang digambarkan pada simulasi itu mengajarkan kepada masyarakat luas mengenai tindakan pertama apa saja yang harus dilakukan masyarakat dikala terjadi suatu bencana khususnya tanah longsor, Kamis (27/9).

Dikisahkan dalam simulasi tersebut masyarakat Desa Karangsoko mengandalkan mata pencaharian di sektor pertanian dan perkebunan.  Mereka setiap hari bercocok tanam di lereng perbukitan di Gunung Orak Arik, dikategorikan lereng yang labil sehingga rawan sekali terjadi longsor apabila musim penghujan dengan intensitas tinggi.  

Musim sudah berganti dari semula musim kemarau menjadi musim penghujan, Kepala Desa Karangsoko memerintahkan anggota linmas didampingi anggota BPBD, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas untuk melakukan sosialisasi kepada warga untuk selalu waspada dan berhati-hati terhadap kemungkinan sewaktu-waktu terjadi tanah longsor mengingat intensitas hujan yang semakin tinggi.

Saat musim berganti, hujan turun semakin deras warga semakin panik dengan kondisi tersebut.  Anggota Linmas di masing-masing RW melaporkan kondisi terkini di wilayahnya kepada Kepala Desa.  Begitu hujan yang turun semakin lebat dan badai yang ikut datang, tanah longsorpun tak tehindarkan.  Rumah warga yang ada dibawah gunung menjadi amuk tanah longsor, korbanpun berjatuhan disana-sini.  

Kala itu Satlinmas yang juga ada di lapangan segera mengambil tindakan cepat berkoordinasi dengan lintas sektor lain yang ada.  Mendengar ada informasi bencana dari Satlinmas, beberapa regu penanganan bencana dari kabupaten pun turun langsung di lapangan, mulai dari TNI, Polri, Satpol PP, Tim medis, tim BPBD, tim Basarnas, bahkan dari Dinas PUPR yang menurunkan alat beratnya untuk menangani material longsoran.

Dengan sinergitas gerak cepat dari beberapa lintas sektor tersebut, alhasil warga yang menjadi korban segera mendapatkan tindakan pertolongan secara cepat dan akurat.  Koordinasi dan kesiapan adalah hal utama yang ditanamkan pada simulasi ini mengajarkan bagaimana masyarakat harus berfikir dan tindakan apa saja yang dilakukan tatkala bencana terjadi.

Pada umunya resiko bencana alam di Kabupaten Trenggalek meliputi bencana alam tanah longsor, banjir, bandang, dan kebakaran hutan.  Kompleksitas dari bencana tersebut memerlukan suatu penanganan atau perencanaan yang matang dalam penanggulangannya sehingga dapat dilaksanakan secara terarah dan terpadu.

Selama ini penanganan bencana di Kabupaten Trenggalek dilakukan dengan langkah yang sistematis dan terencana, dengan bersinergi dari berbagai unsur baik dari TNI, Polri, Satlinmas, Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (TRCPB), Basarnas, Trenggana, Satpol PP, PMI, dan masyarakat setempat. Diskominfo Trenggalek