SUPER KEREN Trenggalek Dinobatkan Sebagai Inovasi Terbaik Ajang Kovablik Jawa Timur Tahun 2021

prestasi

20 November 2021

1385
SUPER KEREN Trenggalek Dinobatkan Sebagai Inovasi Terbaik Ajang Kovablik Jawa Timur Tahun 2021

Super Keren dari Kabupaten Trenggalek berhasil dinobatkan sebagai Terbaik I Top 30 Kompetisi Inovasi  Pelayanan Publik (KOVABLIK) Jawa Timur tahun 2021.

Suara Perempuan dan Kelompok Rentan ini dianggap  terobosan baru dalam mengakomodir suara perempuan dan kelompok rentan di sektor pembangunan.

Sebagaimana visi Pemerintah Kabupaten Trenggalek yang ingin mewujudkan pembangunan yang inklusif dengan melibatkan berbagai sektor.

Penghargaan diterima langsung oleh Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin yang diserahkan oleh Menteri PAN-RB Tjahjo Kumolo dengan didampingi Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Jum'at (19/11).

Menerima penghargaan ini, Bupati Trenggalek menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat baik OPD maupun masyarakat.   Terutama kepada Ibu Tim Penggerak PKK dan seluruh perempuan di Trenggalek yang bekerja keras dalam Super Keren ini (Dinas Sosial, BAPEDA). Pokoknya semuanya lah," ungkapnya.

Pria yang akrab disapa Gus Ipin itu berharap dengan diterimanya penghargaan ini, "semoga pembangunan di Trenggalek lebih inklusif," pungkasnya.

Sementara itu, Ratna Sulistyowati, Kepala Dinas Sosial PPPA Kabupaten Trenggalek menambahkan, "tujuan pembangunan kita adalah mewujudkan pembangunan yang inklusif. Kalau berbicara inklusif tentunya tidak boleh ada satupun yang tertinggal. Termasuk diantaranya perempuan dan kelompok rentan," jelasnya.

Super Keren terdapat 2 komponen didalamnya, yang  pertama Musrena Keren (Musyawarah Perencanaan Perempuan, Anak, Disabilitas dan Kelompok Rentan) dan Sepeda Keren (Sekolah Perempuan, Anak, Disabilitas dan Kelompok Rentan).

Selama ini dalam Musrenbang, perempuan dan kelompok rentan diundang hanya sekedar untuk menggugurkan kewajban saja.  Sebagai solusi keterlibatan kelompok ini dalam perencanaan pembangunan, Pemkab Trenggalek mencoba mengelompokkan mereka dalam satu wadah, yang dinamakan Musrena Keren.  Dengan adanya musyawarah ini diharapkan mereka mampu bersuara, berbeda dengan ketika mengikuti Musrenbang reguler.