TAGANA DINSOS, dan P3A MASIH LANJUTKAN BANTUAN BAGI PARA WARGA PENGUNGSI TANAH GERAK DI PRAMBON

berita

09 March 2017

1760
TAGANA DINSOS, dan P3A MASIH LANJUTKAN BANTUAN BAGI PARA WARGA PENGUNGSI TANAH GERAK DI PRAMBON

Selasa, 7 Maret 2017 merupakan hari kelima bagi para warga RT 39 Dusun Pakel Desa Prambon untuk bertahan tinggal di tenda darurat yang disediakan oleh Dinas Sosial Kabupaten Trenggalek. Para pengungsi ini adalah warga yang rumahnya terdampak bencana tanah gerak yang lokasinya berada tepat di atas deretan rumah warga. Tagana Dinsos dan P3A masih terus menyediakan bantuan yang diperlukan warga di tenda pengungsian.

Dituturkan oleh Samirin (32) warga Prambon “di siang hari para warga masih melakukan aktifitas berkebun seperti biasa, lantas selepas bekerja mereka baru kembali ke lokasi pengungsian pada sore dan malam harinya, hal ini dapat dilihat dengan sepinya warga di lokasi pengungsian di siang hari” ucapnya.  Para warga masih belum berani untuk kembali ke rumah masing-masing dikarenakan karena kondisi tanah yang masih dalam tahap investigasi lebih lanjut oleh tim ahli dari UGM. 

Pemerintah Kabupaten Trenggalek sampai saat ini juga telah memberikan bantuan berupa beberapa barang untuk memenuhi kebutuhan bagi para pengungsi di lokasi pengungsian.  “Bantuan yang sudah kami terima sampai saat ini berupa selimut, sarung, susu dan pakaian balita, dan kalau untuk makanan semua sudah banyak sekali, makan pagi, siang dan malam”, ujar Ibu Yati yang merupakan salah seorang pengungsi sambil bergotong royong bersama warga lainnya menyiapkan makan sore bagi pengungsi. “Kalau pengobatan Alhamdulilah sudah lengkap untuk setiap hari”, imbuhnya.

Selain memberikan bantuan logistik, Pemerintah Kabupaten Trenggalek juga mengadakan program trauma healing berupa pemutaran film bagi anak-anak yang tinggal di pengungsian.  Anak-anak ini diajak bermain sambil belajar melalui pemutaran film nasional untuk anak, permainan tradisional dan sharing bersama sehingga sedikit banyak bisa mengobati trauma akibat bencana yang mereka alami. (Kominfo Trenggalek)